Selasa, 02 Agustus 2016

Disbudpar Aceh Gandeng Berbagai Elemen Untuk Promosikan Wisata Halal



Wisataaceh.net - Beberapa penggiat media sosial di bidang pariwisata menggelar diskusi bersama para duta wisata Aceh. Mereka menyoroti perananan Aceh dalam kompetisi halal nasional dan membahas upaya promosi wisata wilayah ujung barat Indonesia itu.

Seperti diketahui, sebelumnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menggelar famtrip mengangkat destinasi wisata unggalan di wilayah Pantai Barat Selatan Aceh dengan menggandeng pegiat sosial media dan blogger Aceh. Trip bertajuk “Susuri Cahaya Aceh dari Pantai Barat” ini berlangsung selama 27 Juli – 5 Agustus 2016.

5 blogger dalam famtrip tersebut diharapkan dapat membantu Pemerintah Aceh (Disbudpar Aceh) dalam digital branding “Halal Tourism” atau “Wisata Halal” melalui semangat Rebranding “The Light of Aceh” atau “Cahaya Aceh” untuk mewujudkan Aceh sebagai Destinasi Wisata Halal Dunia 2016 dan mampu berkontribusi mempositifkan image Aceh di halaman pencarian Google.

Satu tim famtrip yang terdiri atas blogger dan pegiat media sosial tersebut diketuai Khairul Mubaraq pemilik akun Instagram Wisata Aceh (@wisataaceh), yang dibantu Yudi Randa (HikayatBanda.com), Makmur Dimila (Safariku.com), Fakhrizan Joely (Wisataaceh.net) dan Zulfan Helmi (Zlvn.net).


Setelah beberapa waktu lalu mengenalkan branding 'The Light of Aceh' kepada sejumlah komunitas online, Bagian Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh semakin gencar berkoordinasi untuk memantapkan strategi untuk menyukseskan misi tersebut.

"Respon baik dari Disbudpar Aceh ini tentu membuat kami yakin, hadirnya branding terbaru ini akan memberikan dampak untuk menjadikan Aceh sebagai World's Best Halal Cultural Destination 2016," jelas Rizki, mahasiswa Aceh yang menuntut ilmu di Yogyakarta.

Menurutnya, kompetisi wisata halal nasional yang diikuti oleh Disbudpar Aceh harus menyasar sejumlah tempat publik yang memiliki massa.

"Untuk menarik minat masyarakat dalam voting nanti, Disbudpar Aceh juga harus memanfaatkan warkop yang memiliki fasilitas WiFi untuk bisa merubah home login akses internet dengan logo branding terbaru dan laman yang mengarah langsung pada voting wisata halal untuk memilih Aceh," paparnya di Nacha Cafe Lampineung Banda Aceh, akhir pekan lalu.

Sementara itu, Ketua Serikat Agam Inong Nanggroe (SAIN) Aceh dari perwakilan duta wisata, Reyhan Gufriyansyah, juga menyampaikan ide untuk merangkul seluruh anggota SAIN agar terlibat aktif dalam mengkampanye wisata halal ini.

"Anggota SAIN Aceh siap untuk membranding The Light of Aceh serta mendukung dan mewujudkan Pesona Cahaya Aceh menjadi World's Best Halal Cultural Destination 2016, kami juga akan minta fasilitasi dari Disbudpar Aceh untuk membuat pertemuan dengan seluruh anggota SAIN yang tersebar disejumlah kabupaten/kota serta selegram agar menjadiendorser dalam kampanye wisata halal ini," sebutnya.

Upaya yang dilakukan anggota SAIN Aceh, diharapkan dapat membuat branding baru Aceh makin dikenal. Ditambah dengan bantuan dari Selebgram untuk mempercepat promosi Aceh sebagai Destinasi Halal.

"Selebgram bisa memberikan pengaruh besar yang positif untuk para pengikutnya, dari konten yang diposting di akun-akun pribadi media sosialnya," sebut duta wisata asal Meulaboh ini.

Hingga saat ini, secara resmi Disbudpar Aceh juga menyatakan telah mendaftar dalam kompetisi wisata halal nasional, yang nantinya akan segera digelar voting mulai 18 Agustus hingga 7 September mendatang.

"Saat ini kita juga telah menyiapkan ragam konten semenarik mungkin untuk menarik minat masyarakat agar nantinya ikut dalam voting wisata halal yang akan dimulai 18 Agustus nanti. Kita harap adanya koordinasi dengan pegiat media sosial dan duta wisata ini tentu bisa membantu kita agar terbentuknya interaksi dan dukungan dari masyarakat secara luas," imbuh M. Syahputra, Kasi Promosi Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh. []