Kamis, 02 Maret 2017

Coffee Latte Khas Pidie Abu Leb


Wisata Aceh, Pidie - Pelesiran ke satu daerah pasti tidak komplit tanpa ada mencicipi kuliner khas. 

Anda pencinta kuliner serta menginginkan menikmatinya dalam situasi kehidupan orang-orang di pedesaan? 

Warung Abu Leb dapat untuk jadi satu diantara pilihan. 

Warung kopi yang ada di Desa Tanjong, Reubee, Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie ini, simpel saja. 

Seperti lazimnya warung-warung kopi di pedalaman Pidie, Warung Kopi Abu Leb terbuat dari papan serta bilah-bilah bambu serta tanpa ada papan nama. 

Tetapi, ada sajian istimewa dibalik kesederhanaan warung yang ada di tepi Krueng (sungai) Reubee ini. 

Ya, kopi atau teh boh manok kochok (kopi atau teh telur kocok). 

Minuman yang satu ini memanglah jadi minuman favorite di Kabupaten Pidie, Aceh. 

Dipercaya, coffee latte ala Pidie ini bakal berikan stamina lebih untuk yang mengkonsumsinya. 

Cukup bayar Rp 5 ribu saja, anda telah bia nikmati racikan kopi istimewa Abu Leb. 

Nah, bagaimana caranya penyajian serta apa sajakah resep rahasia yang bikin kopi kocok Abu Leb ini memanjakan lidah penikmatnya?


Menuju ke Lokasi


Bagi anda yang menginginkan mencicipi minuman istimewa di warkop Abu Leb ini, anda dapat masuk lewat pasar Garot-Aree atau dari pasar Grong-grong menuju ke Reubee, Kecamatan Delima.

Desa Tanjong Reubee, tempat warkop Abu Leb ada, pas di belakang kantor Koramil Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie.

Jika pergi dari Ibu Kota Propinsi, Banda Aceh memerlukan saat sekitaran 2 jam berkendara.

Melintasi jalan nasional Banda Aceh - Medan yang di kenal sebagai Jalur Lintas Sumatra (Jalinsum).

Lokasi warkop yang berada di bantaran kali di pedesaan tawarkan situasi sendiri. 

Ya, warkop-warkop di Aceh tidak pernah sepi pengunjung.

Menyuguhkan rupa-rupa kreasi kopi untuk penikmatnya.

Daerah yang dikenal juga sebagai satu diantara lumbung kopi paling baik nusantara.

Tak salah bila mengatakan Aceh sebagai `surga' pencinta si bubuk hitam.

Jadi, telah kah anda minum kopi hari ini? 

sumber : http://aceh.tribunnews.com/ 


Selasa, 28 Februari 2017

HO-JAK Solusi Transportasi Bagi Wisatawan ke Aceh


HOJAK, aplikasi penyedia transportasi berbasis online kini telah hadir untuk melayani warga Banda Aceh dan sekitarnya. Kantor HOJAK berada Beurawe, Banda Aceh.

Dalam melayani pelanggannya, HOJAK menyediakan tiga pilihan alat transportasi yaitu mobil (HO-CAR), sepeda motor (HO-BIKE), dan Becak (HO-BECAK).

Bahkan untuk kedepan, manajemen HOJAK ingin berinovasi dengan menambahkan pilihan delivery. CEO HOJAK, Khairul Mubaraq kepada Serambinews.com mengatakan, ide mendirikan HOJAK awalnya karena susahnya wisatawan menemukan alat transportasi di Banda Aceh, jika ada pun harus dengan rental mobil.
Padahal jumlah wisatawan yang berkunjung ke Banda Aceh setiap harinya sangat banyak.

Sehingga permasalahan kesulitan transportasi dijadikan peluang untuk mendirikan aplikasi layanan transportasi. Ia dibantu teman-teman kuliahnya dulu di Ilmu Komunikasi, FISIP Unsyiah dan teman sedaerahnya dari Bireuen mulai merancang sistem aplikasi, tarif, para driver, hingga fasilitas kantor yang saat ini bertempat di Beurawe, Banda Aceh.

Saat ini, mereka sudah memiliki 40an sepeda motor, 60an mobil, dan 10an becak. Jumlah itu tentu akan terus bertambah. Sebab, saat ini manajemen HOJAK masih membuka peluang bagi yang berminat menjadi Driver HOJAK, dengan syarat memiliki Mobil, Sepeda Motor dan Becak.

“Nanti tinggal pilih masih menggunakan salah satu diantaranya,” ujar Khairul.
Tarif transportasi HOJAK akan dihitung berdasarkan perkilometer jarak antar-jemput pelanggan, jika jarak dekat bisa hanya Rp 10 ribu, namun jika pelanggan ingin diantar hingga ke luar kota tentu akan mencapai Rp 100 ribu.


Bagi pelanggan yang ingin menggunakan aplikasi HOJAK, Aplikasi ini dapat diunduh di Playstrore untuk pengguna android dan di appstrore bagi pengguna Apple. 
Ada dua jenis aplikasi yang tersedia yaitu aplikasi bagi pengguna dan aplikasi bagi driver.
Pengoperasian aplikasi HOJAK yang berarti Pergi Kemana juga tidak sulit, awalnya memilih jenis kendaraan, lalu pelanggan tingal memasukkan alamat tempat penjemputan atau mencari dengan maps.

Kemudian lanjutkan dengan memasukkan alamat tempat tujuannya atau mencari secara manual di Maps yang muncul pada layar.
Setelah itu, otomatis harga akan langsung muncul ke layar handphone pengguna. Setelah menekan pemesanan, kendaraan pun akan datang menjemput pelanggan. Dengan driver yang masih energik, anda bebas minta diantar ke pantai, gunung, mall, warung kopi, masjid, hingga pasar.

Khairul bersama timnya berkomitmen menggerakkan transportasi berbasis online di Banda Aceh, selain untuk membantu wisatawan, dan warga Banda Aceh, juga menambah peluang pekerjaan.

Jika kota lain memiliki Grab, Uber, dan Gojek. Maka Banda Aceh memiliki HOJAK, yang didirikan, dikelola, hingga dikemudikan oleh putra daerah. 



sumber: aceh.tribunnews.com